Masa Depan Crypto Metaverse

Masa depan Crypto Metaverse – Pernahkah Anda melihat film Ready Player One? Film yang bercerita tentang kehidupan di dunia maya ini hanya bagian dari fiksi. Tapi, bagaimana jika kejadian di atas bisa ditiru di dunia nyata? Mungkin Anda nantina akan menemukan sesorang berjalan dengan menggunakan perangkat VR (Virtual Reality). Padahal, kehidupan dunia vitual, di mana setiap orang dapat terhubung dan berinteraksi, sedang direncanakan. Metaverse adalah nama yang diberikan untuk dunia maya ini.

Metaverse adalah sebuah ruang virtual tiga dimensi dimana satu orang bisa berhubungan secara virtual dalam berbagai aspek kehidupan. Metaverse akan terhubung ke berbagai platform, mirip dengan bagaimana internet terhubung ke berbagai situs web. Kegiatan dalam Metaverse akan seperti di dunia nyata, namun hal ini tentunya hanya akan terjadi secara virtual dan online. Metaverse adalah dunia virtual berdasarkan augmented reality atau hologram realitas, di mana pengguna dapat mengontrol karakter individu atau avatar. Dengan realitas virtual, Anda dapat mengontrol avatar Anda untuk mengelola kantor virtual, memainkan game Blockchain, dan bahkan mengelola uang dan aset Anda.

Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada Metaverse yang menghubungkan setiap orang di dunia, proyek kripto tertentu telah diidentifikasi sebagai Metaverse. Aspek terpenting dari proyek crypto metaverse  ini adalah video game. Saat ini, video game menawarkan gameplay yang sangat mirip dengan Metaverse. Pemain dapat menggunakan fitur atau layanan yang mirip dengan kehidupan mereka sendiri. Beberapa permainan, seperti konser atau pertemuan, dapat menjadi tuan rumah acara virtual. Di masa lalu, Metaverse memiliki konsep yang mirip dengan ini.

Axie Infinity merupakan salah satu permainan yang bisa dibilang sangat mendekati konsep Metaverse (AXS). Axie Infinity adalah permainan play-to-earn yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pemasukan untuk banyak orang. Game berbasis kripto ini tidak menggunakan satu karakter atau avatar dengan tiga dimensi, tetapi memberikan pemain kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas yang mirip dengan yang ditemukan di Metaverse. Selain Axie Infinity, ada juga Decentraland, dunia digital yang menggabungkan elemen sosial dengan NFT, kripto currency, dan virtual real estate. Setiap pemain dapat menggunakan platform dan membeli sejumlah tanah, dengan setiap lahan menjadi NFT yang disebut LAND. Pemain dapat dengan kripto MANA mata uang.

SecondLive adalah game lain yang didasarkan pada konsep Metaverse. Dalam game ini, pemain memiliki avatar yang dapat dikustomisasi untuk melakukan berbagai tugas di dunia maya dalam tiga dimensi. Setiap pemain memiliki kemampuan untuk bersosialisasi, belajar, dan bahkan menghasilkan uang. Selain itu, proyek kripto mencakup pasar NFT untuk barter. SecondLive tidak berhenti di situ; itu juga menyelenggarakan Binance Smart Chain Festival dan pameran virtual yang dapat diakses oleh pemain.

Masa Depan Kripto Metaverse

Meski sebagian besar Metaverse bergerak di bidang video game saat ini, bukan berarti Metaverse tidak bisa dikembangkan di dunia nyata. Saat ini, banyak perusahaan besar sedang mempertimbangkan apakah akan berpartisipasi dalam proyek Metaverse atau tidak. Tapi, tentu saja, ada Facebook, platform media sosial paling populer di dunia. Setelah beberapa waktu lalu, Facebook mengubah nama perusahaan menjadi Meta sebagai titik awal untuk proyek Metaverse.

Mark Zuckerberg mengumumkan rencananya terhadap masa depan Facebook, dimana platform media sosial ini tidak hanya menghubungkan orang dari media sosial, tetapi juga dari dunia virtual. Facebook sendiri saat ini telah bereksperimen dengan aplikasi realitas virtual bernama Workplace dan ruang sosial bernama Horizons. Kedua aplikasi ini menggunakan sistem avatar virtual. Selain Facebook, Alibaba, dan perusahaan China lainnya yang aktif di pasar, Metaverse juga sedang mempertimbangkannya. Alibaba telah meluncurkan sejumlah aplikasi terkait Metaverse, termasuk Ali Metaverse, DingDing Metaverse, dan Taobao Metaverse.

Sundar Pichai, CEO Google, tidak berteman dengan Mark Zuckerberg atau Alibaba. Menurut laporan, kita sekarang berada di era kecerdasan buatan, bukan kecerdasan virtual. Google telah menguji sejumlah produk realitas virtual dan augmented, tetapi hasilnya beragam. Namun, pesatnya teknologi dan dorongan digitalisasi yang kuat dapat menjadi kunci utama dalam pembentukan dunia virtual. Tidak masalah jika nantinya masa depan crypto metaverse setelah beberapa tahun, dapat bertransaksi dengan mata uang kripto di dunia virtual tiga dimensi.